Kalau STAFSUS Milenial Presiden diisi oleh Ahli Filsafat

Terlepas dari konflik kepentingan yang terjadi, ada banyak gagasan dari para tokoh untuk memajukan STAFSUS Milenial Presiden.

Pernahkah kalian membayangkan kalo STAFSUS Milenial diisi oleh pakar filsafat? Pernahkah kalian membayangkan jika orang seperti SOCRATES menasehati Presiden?

WAH !!! Pasti bakal keren! Socrates kan orang yang REBEL, bahkan beliau berani bunuh diri demi kebenaran yang beliau percaya. Beliau meminum racun karena menolak untuk mengakui para dewa yang diakui oleh negara pada jamannya. Mending bunuh diri, lalu mati terhormat ketimbang mati dihukum oleh pemerintah yang bodoh.

Bayangkan kalau STAFSUS Milenial Presiden diisi oleh para Filsuf ! Semua masalah akan diselesaikan dengan pemikiran-pemikiran kritis. Contohnya masalah-masalah dibawah ini :

MASALAH BIROKRASI

Kata Pak Mahfut, Masalah birokrasi yang berbelit-belit akan MENGENG SASA RAKAN RAKYAT!.

Oleh karena itu, birokrasi harus dibuat seringkas mungkin dengan pemikiran-pemikiran kritis. Dan STAFSUS Milenial Presiden itu akan memberikan ide agar petugas kecamatan digantikan oleh para filsuf dan pujangga.

“Permisi Pak, syarat bikin KTP apa ya?”, kata seorang bocah remaja berpenampilan kemeja rapi berharap kalau hari itu bisa selesai dan langsung difoto untuk KTP.

“Oke, sini langsung foto”, kata petugas kecamatan yang sarjana filsafat itu

“Lho gak harus ke Pak RT atau ke Kelurahan dulu Pak?”, tanya anak remaja itu heran

“Manusia sejatinya memiliki kehendak bebas. Aturan diciptakan bukan untuk mengekang, tetapi untuk menciptakan rasa aman. Rayakanlah masa mudamu, rayakanlah kebebasanmu! Seperti burung-burung Bangau itu, TERBANG LAH! Menembus cakrawala kehidupan”, kata petugas kecamatan

Si anak remaja itu bengong tapi kepalanya mengangguk-angguk, “Hmmmm Oke Pak”.

Lalu si anak remaja itu difoto dengan pose tangan membentuk sayap dan ekspresi wajah seperti burung bangau.

Nah oke kan? Bikin KTP sehari aja langsung jadi kok! Ngapain ribet!

MASALAH ANAK MUDA PENGANGGURAN DAN KEUANGAN

Masalah kebijakan keuangan akan diatasi dengan kontemplasi bersama embun pagi. Yang kita butuhkan adalah ketenangan batin, bukan uang, bukan bank apalagi utang pembangunan yang tidak jelas itu. Tingkatkan saja Gross National Happiness.

Dan salah satu langkah awalnya adalah dengan memperbanyak produksi gitar dan kopi dalam negeri! Marilah kita bergembira, minum kopi dan bernyanyi!

Atas latar belakang itu semua, Para STAFSUS akan mengusulkan mengganti kegiatan bekerja dengan kegiatan kontemplasi. Para pemuda diharapkan berpikir dengan pertanyaan semacam berikut ini :

“Untuk apa aku hidup di dunia ini?”
“Apa tujuan hidupku?”
“Untuk apa aku lahir di dunia ini?”
“Oh mengapa Tuhan?”
“Kau ciptakan Semesta ini?”
“Hingga kami semua harus menanggung derita ini”

Nah! Jadilah lirik lagu dari hasil kontemplasi tersebut. Bayangkan kalau semua orang menciptakan lagu, pastilah lapangan bola dan futsal akan diganti dengan lapangan konser.

Bayangkan semua orang menyanyi, menangis tersendu-sendu. “KALIAN LUAR BIASA!”, kata sang penyanyi sambil menangis terharu.

Banyaknya jumlah konser akan menghidupkan ekonomi. Bayangin aja didalam konser akan melibatkan banyak penjual kacang, penjual tissue, rokok, kopi, minuman, petugas security, vendor panggung dan sebagainya.

Bayangkan kalau konser itu diadakan setiap hari dan setiap orang punya kesempatan yang sama untuk menciptakan lagu!

BOOM! Indonesia bakal menjadi PENGUASA MUSIK ASIA, mengalahkan KPOP yang menari-nari itu dengan tangisan senja dan kopi. Tentu ini akan menjadi pemasukan besar bagi negara! Hidup musik Indonesia !!!

MASALAH PENDIDIKAN

Pendidikan yang baik tidak hanya berfokus pada membaca, menulis, menghafal ataupun ujian. Pendidikan yang baik seharusnya bisa mendorong siswa untuk mengetahui semua potensi yang ada didalam dirinya. Sehingga terjadi pengembangan diri yang signifikan di sekolah-sekolah.

Namun dibutuhkan perenungan agar siswa bisa mengetahui bakat dan potensinya. Sekumpulan pertanyaan filsafat akan memacu keresahan didalam diri tiap anak untuk terus menemukan tujuan hidupnya dan memikirkan masa depannya.

Sehingga anak-anak sekolah tidak lagi bingung mencari jati dirinya, tidak lagi terlibat tawuran dan melakukan hal bodoh lainnya.

Tetapi perenungan itu haruslah bersifat rileks agar para siswa merasa senang untuk melakukan perenungan dalam dirinya.

Untuk itu, di sekolah-sekolah akan ada mata pelajaran wajib, “Filosofi Kehidupan”. Dimana para pengajarnya adalah sastrawan, filsuf dan pengamat kehidupan. Para siswa-siswi akan dikenalkan pada kehidupan.

Pak Guru yang merupakan filsuf itu mengajak siswa-siswi keluar kelas untuk menikmati angin segar. Di bawah pohon kebun sekolah yang teduh, mereka duduk bersila, beralaskan tikar rajutan.

Lalu Pak Guru memulai kelas dengan tersenyum, “Yak anak-anak, lihatlah langit biru yang indah itu. Hiruplah udara segar, rasakan hembusan angin yang semakin lama semakin membuatmu nyaman. Cobalah kosongkan pikiranmu, pejamkan matamu, terus pejamkan sampai kalian semakin nyaman”

Pak Guru pun menghayati sampai matanya terpejam nikmat. Namun setelah membuka mata, ia merasakan sesuatu yang ganjil

“AING SAHA??”, “AING TEH SAHA”, “AING TEH MACAN” “AING JAWARA DIDIEU”, kata para siswa yang ternyata kesurupan dengan gerak-gerik seperti kucing dan macan.

Pak Guru yang santuy itu pun menanyakan ke salah satu siswa yang gayanya paling arogan bak macan jantan kepedesan samyang. Pak Guru itu berusaha membangun percakapan.

“Heh! Siapa lu?!”, tanya Pak Guru setengah membentak

“Saya macan!”, kata siswa arogan itu

Pak Guru tetap mengatur nafas dan mengajukan pertanyaan dengan santuy, “Macan dari mana?”

Siswa arogan itu menjawab dengan membentak, “MACAN PADDLE POP !!!”

“YAH ITU MAH SINGA BUKAN MACAN TONG!”

Ternyata kelas filosofi kehidupan lebih cocok dipandu oleh paranormal dan mistikus.

MASALAH KRIMINALITAS DAN KEAMANAN

Sebuah pendekatan baru akan diterapkan untuk mengatasi masalah Kriminalitas dan Keamanan!

STAFSUS Milenial akan mengusulkan untuk mengganti aparat dan petugas keamanan dengan sarjana-sarjana psikologi dan para psikiater. Mereka para psikolog dan psikiater ini siap membimbing pelaku kriminal dengan konseling. Wawancara kronologi tindak kriminal kejahatan yang biasanya dilakukan dengan kasar dan membentak-bentak, akan dilakukan dengan lemah lembut seperti pendampingan dan bimbingan konseling.

“Kenapa mas mencuri? Coba deh ceritain sini yuk sama aku”, kata mbak-mbak psikolog cantik dengan lemah lembut kepada pencuri helm parkiran sekolahan.

“Saya terpaksa Bu! Saya terpaksa mencuri untuk beli susu anak saya”, kata Mas Pencuri dengan wajah lebam setelah diamuk warga yang main hakim sendiri.

“Aduh kacian banget, Emang Istri mas udah ga punya susu ya? Kok mas sampai nekat mencuri hanya untuk susu?”, kata mbak psikolog dengan lemah lembut penuh kasih sayang menatap mata pencuri

“Istri saya masih punya susu kok Bu…eh,,, maksudnya istri saya masih punya yang bulat tapi bukan tekad”, kata mas pencuri dengan terbata-bata sepertinya mulai tersentuh hatinya

“Nah masnya juga harus bulatkan tekad ya untuk tidak mencuri lagi !! Kasian istrinya dirumah loh, nungguin masnya tegang walau tidak sedang ujian..ah…”, kata mbak psikolog dengan mendesah manjah

“Iya Bu, oh..oh.. eh saya janji tidak mencuri lagi”, kata mas pencuri dengan ikut mendesah manjah

“Yaudah yuk, hukumannya aku suruh lihat Dora ajah!”

“SWIPER JANGAN MENCURI, SWIPER JANGAN MENCURI, SWIPER JANGAN MENCURI”

Terobosan Luar Biasa tidak hanya sampai disitu saja. STAFSUS Milenial akan mengusulkan Perbaikan dan Peningkatan Hubungan Internasional.

Petugas imigrasi akan diganti oleh para wanita terutama Ibu-Ibu yang memiliki sifat pencemburu, pencuriga dan baperan.

“Kamu di Indonesia mau ngapain?”, tanya petugas imigrasi di Bandara kepada Yasir, salah satu pria arab mencurigakan

“Ini madam… mmhh.. saya mau ke funcak”, kata si fria arab dengan terbata-bata

“Ngapain ke puncak? Mau kawin kontrak ya kamu?”, tanya petugas imigrasi dengan curiga

“Oh tidak madam, saya ke funcak ingin menghirup nafas segar!”, si fria arab pun berkilah

Lalu petugas imigrasi membaca lagi dokumennya dengan teliti, “Tapi di dokumen sudah tertulis kalau antum sudah menikah dan memiliki istri di Arab sana”

Dengan begitu terbongkar lah kejahatan perdagangan manusia di puncak. Yasir pun diupayakan berdamai dengan istrinya di Arab. Dengan begitu hubungan internasional Indonesia dan negara lainnya menjadi aman harmonis kembali.

Yaaaa begitulah. Semua ini hanya fantasi belaka, saya harap tidak ada yang tersinggung maupun tersanjung. Marilah kita hindari perselisihan dengan perselasihan. Karena Selasih lebih menyegarkan ketimbang selisih.

Es Selasih

Sekian, Salam Jempol Keceprit, PRIT

2 responses to “Kalau STAFSUS Milenial Presiden diisi oleh Ahli Filsafat

Leave a reply to dwikiwijayanto Cancel reply